"Pagi,
Ra. Sudah bangunkah?"
Ah,
Aku lupa. Kau kan paling payah untuk urusan satu itu. Paling juga ibumu yang sibuk
berteriak sambil menarik selimut tebalmu. Dan kau pasti juga sibuk – sibuk
mempertahankan posisi selimut itu agar tak lepas dari tubuh.
Tapi,
Ra. Tolong bangunlah. Semalas apapun kau. Lihatlah matahari itu. Agar kau tahu,
ada juga ternyata satu makhluk ciptaan Tuhan yang hampir menyerupaimu – yang
sama indah dan hangatnya.
"Bangunlah,
Ra. Pagi ini saja. Kemarin-kemarin kan tidak pernah"
Temani
aku jalan-jalan di sekitar komplek rumah. Aku ingin melihat pohon-pohon cemara
di kanan kiri jalan, ingin melihat balita di stroller yang menemai ayah ibunya
jogging, ingin melihat para kakek yang sedang berolahraga ringan sembari
menunggu nenek selesai menyiapkan sarapan, dan juga ingin melihat gadis-gadis
yang terlihat seksi saat sedang pemanasan. Oke, untuk poin terakhir kau boleh
menamparku, Ra.
Apa
perlu aku jemput? Atau harus kumintakan ijin pada ibumu agar kau dibolehkan
pergi bersamaku? Aku yakin, ibumu pasti mengijinkan. Kita kan sudah kenal sejak
balita. Lagipula, mana mungkin ibumu melarangmu keluar dengan pria sekeren dan
sebaik aku.
"Oh, ayo lah, Ra! Kau tidak mendengarku?"
Pagi
ini saja, Ra. Besok-besok terserah. Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa.
Kalau kau mau tidur sampai siang hari juga boleh. Karena pagi ini, entah
mengapa aku merasa harus melihat matamu yang paling aku kagumi di seluruh jagat
ini. Entah mengapa aku harus mendengar teriakanmu yang lebih merdu dibanding
lengkingan 3 oktaf penyanyi korea favoritmu. Entah mengapa aku harus bertengkar
denganmu – yang menurutku jauh lebih seru dibanding pertempuran tak masuk akal
Rambo vs satu negara musuhnya. Lebih dari itu, ada satu hal yang ingin
kukatakan padamu, dan kurasa hanya pagi ini aku bisa menyampaikan itu. Karena
besok sebelum fajar menjemput dunia, aku telah berada di angkasa. Menjemput
mimpi dan angan yang kubawa terus di depan mataku. Besok aku harus pergi.
Penerbangan dini hari menuju Britania Raya. Dan sejak besok hingga tiga tahun
ke depan aku akan menetap di sana.
"Jadi, bagaimana? Kau mau, kan?"
Karena
kalau tidak, aku yakin aku akan menyimpan perasaan ini sampai waktu yang tak
tertangguhkan, Ra.
From far away, if I can stare at you
Just for a moment,
that is love
When this waiting
and yearning
It gets you, you
can hear it
Just pretend
nothing happened
The closer I get to
you more scared I feel
But this love
cannot be stopped
(Can you hear me – TaeYeon SNSD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar