Jumat, 21 November 2014



 



"Pagi, Ra. Sudah bangunkah?"

Ah, Aku lupa. Kau kan paling payah untuk urusan satu itu. Paling juga ibumu yang sibuk berteriak sambil menarik selimut tebalmu. Dan kau pasti juga sibuk – sibuk mempertahankan posisi selimut itu agar tak lepas dari tubuh.
Tapi, Ra. Tolong bangunlah. Semalas apapun kau. Lihatlah matahari itu. Agar kau tahu, ada juga ternyata satu makhluk ciptaan Tuhan yang hampir menyerupaimu – yang sama indah dan hangatnya.

"Bangunlah, Ra. Pagi ini saja. Kemarin-kemarin kan tidak pernah"

Temani aku jalan-jalan di sekitar komplek rumah. Aku ingin melihat pohon-pohon cemara di kanan kiri jalan, ingin melihat balita di stroller yang menemai ayah ibunya jogging, ingin melihat para kakek yang sedang berolahraga ringan sembari menunggu nenek selesai menyiapkan sarapan, dan juga ingin melihat gadis-gadis yang terlihat seksi saat sedang pemanasan. Oke, untuk poin terakhir kau boleh menamparku, Ra.
Apa perlu aku jemput? Atau harus kumintakan ijin pada ibumu agar kau dibolehkan pergi bersamaku? Aku yakin, ibumu pasti mengijinkan. Kita kan sudah kenal sejak balita. Lagipula, mana mungkin ibumu melarangmu keluar dengan pria sekeren dan sebaik aku.

"Oh, ayo lah, Ra! Kau tidak mendengarku?"

Pagi ini saja, Ra. Besok-besok terserah. Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa. Kalau kau mau tidur sampai siang hari juga boleh. Karena pagi ini, entah mengapa aku merasa harus melihat matamu yang paling aku kagumi di seluruh jagat ini. Entah mengapa aku harus mendengar teriakanmu yang lebih merdu dibanding lengkingan 3 oktaf penyanyi korea favoritmu. Entah mengapa aku harus bertengkar denganmu – yang menurutku jauh lebih seru dibanding pertempuran tak masuk akal Rambo vs satu negara musuhnya. Lebih dari itu, ada satu hal yang ingin kukatakan padamu, dan kurasa hanya pagi ini aku bisa menyampaikan itu. Karena besok sebelum fajar menjemput dunia, aku telah berada di angkasa. Menjemput mimpi dan angan yang kubawa terus di depan mataku. Besok aku harus pergi. Penerbangan dini hari menuju Britania Raya. Dan sejak besok hingga tiga tahun ke depan aku akan menetap di sana.

"Jadi, bagaimana? Kau mau, kan?"

Karena kalau tidak, aku yakin aku akan menyimpan perasaan ini sampai waktu yang tak tertangguhkan, Ra.

From far away, if  I can stare at you
Just for a moment, that is love
When this waiting and yearning
It gets you, you can hear it
Just pretend nothing happened
The closer I get to you more scared I feel
But this love cannot be stopped

(Can you hear me – TaeYeon SNSD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar